gambar ibu hamil tidur terlentang

Stillbirth atau yang lebih dikenal dengan nama “bayi lahir mati”, yaitu sang bayi meninggal dunia ketika dilahirkan, adalah kematian janin yang terjadi setelah usia kehamilan mencapai 24 minggu atau lebih.

Ibu hamil yang terbiasa tidur dengan posisi terlentang mungkin bertanya-tanya kenapa posisi tersebut perlu dihindari, terutama pada trimester ketiga.

Melansir laman parents, alasan utama ibu hamil sebaiknya menghindari posisi tidur terlentang karena posisi tersebut memberi tekanan pada pembuluh darah yang disebut vena cava. Hal ini dapat mengurangi aliran darah ke bayi, yang berpotensi mengakibatkan komplikasi seperti penurunan suplai oksigen, preeklamsia, dan masalah pertumbuhan janin.

Jika bunda sedang hamil dan terbiasa tidur terlentang, mungkin sebaiknya membiasakan diri dengan posisi tidur yang baru, yaitu menghadap ke samping. Lebih disarankan menghadap samping kanan daripada kiri, karena posisi jantung di sisi kiri rongga dada.

Bahaya Tidur Terlentang Saat Hamil

Alasannya adalah berat rahim dapat menekan pembuluh darah utama yang mengalir di dekat tulang belakang yang disebut vena cava. Kompresi terhadap pembuluh darah ini dapat mengganggu aliran darah ke janin.

“Posisi tidur terlentang pada akhirnya dapat mengganggu kemampuan vena cava untuk mengembalikan darah dari perut ke jantung dan memengaruhi suplai oksigen kepada bayi”, kata Shelby Haarris, PsyD, psikolog bersertifikat dalam bidang pengobatan tidur perilaku (BSM, Behavioral Sleep Medicine).

Apakah Tidur Terlentang Memicu Stillbirth?

Beberapa penelitian yang pernah menemukan hubungan tidur terlentang dengan bayi lahir mati:

Dalam sebuah penelitian pada tahun 2017, para peneliti dari University of Auckland menemukan bahwa orang hamil yang tidur terlentang selama trimester ketiga juga dapat memberikan tekanan yang tidak semestinya pada janinnya yang dapat meningkatkan risiko bayi lahir mati.

BACA JUGA  Cara agar Bayi Punya IQ Tinggi sejak dalam Kandungan

Sebuah penelitian pada tahun 2011 yang melibatkan 500 wanita hamil juga menunjukkan bahwa tidurnya ibu hamil dalam posisi terlentang dapat meningkatkan risiko bayi lahir mati. Meskipun komplikasi kehamilan lainnya mungkin juga memengaruhi hal ini.

Sebuah studi pada tahun 2019 yang diterbitkan di The Lancet juga menyimpulkan bahwa jika semua ibu hamil menghindari tidur terlentang selama kehamilan, risiko bayi lahir mati juga akan berkurang 6%. Namun, para peneliti juga menunjukkan bahwa banyak faktor risiko berbeda yang dapat berkontribusi terhadap bayi lahir mati seperti obesitas, merokok, atau kondisi medis lainnya.

Namun para peneliti berpesan bahwa tidur miring atau menghadap samping adalah salah satu cara untuk mengoptimalkan kesehatan bayi, baik dalam mengurangi bayi lahir mati, maupun mengoptimalkan pertumbuhan janin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.