Ayah-bunda perlu mengenali penyakit apa saja yang sering menyerang balita sehingga bisa memberikan pertolongan yang tepat dan efektif.

Pertolongan yang tepat dan efektif akan membantu si Kecil untuk sembuh lebih cepat dan terhindar dari komplikasi atau infeksi lanjutan.

Berikut daftar penyakit akut (singkat, sebentar) yang sering menimpa anak balita:

1 Demam

Saat Ayah-bunda meraba tubuh si Kecil dan suhu tubuhnya terasa lebih panas daripada biasanya, ini bisa jadi bahwa tubuhnya sedang berusaha untuk mengenali dan melawan infeksi patogen (mikroorganisme jahat).

Anak demam dapat dikatakan demam ketika suhunya mencapai 38 derajat celcius atau lebih. Suhu tinggi tersebut diproduksi oleh tubuh untuk membuat patogen kesulitan bertahan hidup.

Ayah-bunda tidak perlu terlalu khawatir ketika anak demam namun masih dapat bermain dengan aktif, tersenyum, bernafas dengan normal, dan dapat merespon stimulasi yang diberikan lingkungan dengan baik.

Jika menemukan tanda-tanda tersebut, segera hubungi dokter spesialis anak untuk mendapatkan pemeriksaan dan diagnosis yang tepat.

Di rumah, pertolongan pertama yang bisa ayah-bunda lakukan adalah memberikan asupan cairan yang cukup agar tidak dehidrasi.

Kemudian, ayah-bunda dapat memberikan obat penurun demam seperti paracetamol atau ibuprofen. Namun pastikan baca aturan pakai yang ada dalam kemasan

Sembari itu, ayah-bunda bisa mencari tahu sedang ada fenomena penyakit apa di sekitar tempat tinggal maupun di sekolah (jika si kecil sudah pergi ke sekolah PAUD atau TK).

Jika sedang ada fenomena penyakit tertentu, misal demam berdarah, kewaspadaan ayah-bunda perlu ditingkatkan. Misal, hari ketiga demam, si kecil sudah dibawa ke Puskesmas, RS, atau fasilitas kesehatan lainnya.

BACA JUGA  7 Tips untuk Ayah-Bunda demi Kesehatan Digital Si Kecil

2 Diare

Diare adalah kondisi di mana anak mengalami buang air besar yang cair dan lebih sering dari biasanya. Penyebab umum diare pada anak adalah infeksi virus atau bakteri. Penyebab lainnya adalah alergi makanan dan reaksi terhadap obat (yang cukup jarang terjadi).

Diare biasanya tidak berbahaya dan hanya menyebabkan dehidrasi ringan seperti mulut yang sedikit kering, lebih sering haus, dan berkurangnya urin.

Hal yang harus ayah-bunda lakukan adalah menjaga kecukupan asupan cairan si Kecil dengan memberikannya minum dalam jumlah banyak, bisa berupa air putih, cairan elektrolit (oralit), atau minuman manis, memberikan makanan yang mudah dicerna, dan menghindari makanan yang dapat memperburuk diare.

Jika diare tergolong parah dan terus berlangsung lebih dari 24 jam, sebaiknya ayah-bunda segera berkonsultasi dengan dokter anak.

3 Batuk

Selain pilek, anak seringkali terserang batuk. Namun, batuk ternyata bukan sebuah penyakit. Batuk adalah gejala yang muncul sebagai bentuk pertahanan diri terhadap gangguan atau penyakit di saluran pernapasan.

Dengan batuk, tubuh si Kecil berusaha mengeluarkan zat-zat asing di saluran pernapasan, termasuk lendir dan kuman penyebab penyakit.

Walau bukan termasuk ke dalam kategori penyakit, namun batuk yang tingkat keparahannya tinggi tentu akan mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari si Kecil.

Untuk bantu meredakan batuk pada anak, ayah-bunda dapat memberikan:

  • Air putih hangat.
  • Gargling (berkumur-kumur dengan dengan air garam.
  • Memberikan air lemon hangat.
  • Jika perlu minum obat pelancar batuk.

Jika batuk tetap membandel dan tidak segera reda, ayah-bunda perlu membawa si Kecil ke dokter untuk menemukan dan mengobati penyakit dasarnya. Jadi, gejala batuk bisa mereda.

4 Radang Tenggorokan

Anak cenderung rentan terkena penyakit radang tenggorokan. Penyakit ini terjadi karena turunnya imunitas tubuh atau anak mengalami radang amandel. Tidak jarang terjadi karena infeksi virus atau bakteri.

BACA JUGA  Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Depok

Amandel sendiri merupakan gumpalan jaringan yang berada di kedua sisi tenggorokan dan bisa dengan mudah menyebabkan imunitas tubuh si Kecil turun.

Cara mengatasi radang tenggorokan meliputi istirahat, minum cairan hangat, berkumur dengan air garam, dan mengonsumsi makanan lembut.

5 Mual dan Muntah

Jika si Kecil memuntahkan makanan dari mulutnya, ayah-bunda jangan panik dulu, karena itu bisa jadi reaksinya saat diperkenalkan dengan beberapa makanan baru atau terlalu banyak makan. Kalau tidak, bisa juga karena si Kecil mengalami alergi pada makanan yang diberikan.

Muntah pada anak umumnya disebabkan oleh infeksi virus, reaksi makanan, atau masalah pencernaan. Cara mengatasi muntah meliputi memberikan cairan yang cukup, istirahat, dan menghindari makanan yang dapat memicu muntah.

Pada umumnya, muntah pada balita bukan merupakan gejala yang berbahaya. Namun bila hal ini terjadi terus-menerus, dikhawatirkan kemungkinan penyebabnya adalah:

  • Gastroenteritis (radang pada saluran pencernaan).
  • Infeksi saluran kemih.
  • Keracunan makanan atau masalah serius lainnya, sehingga perlu segera ditangani dokter.

6 Pilek

Pilek, juga dikenal sebagai rhinitis, adalah peradangan pada membran hidung yang menyebabkan hidung tersumbat, bersin, dan produksi lendir. Penyebab pilek pada anak umumnya adalah infeksi virus yang menyerang pada musim hujan atau masa pancaroba. Virus ini sangat mudah menyebar di dalam ruangan dan sangat mudah menginfeksi balita.

Cara mengatasi pilek meliputi istirahat, menjaga kelembapan udara, minum cairan hangat, dan menggunakan obat pereda gejala sesuai anjuran dokter.

Hal ini disebabkan oleh pertahanan tubuh balita yang belum sempurna, ditambah lagi dengan kebiasaan balita yang sering memasukkan tangan atau benda lain ke dalam mulut. Jadi, mikroorganisme dengan mudah masuk ke dalam tubuhnya. Bahkan, menurut penelitian, anak di bawah usia 2 tahun rata-rata terserang pilek sebanyak 8 hingga 10 kali dalam 1 tahun.

BACA JUGA  Mengajari Anak Merawat Kuku Sejak Kecil

Nah, balita yang terserang pilek akan menunjukkan beberapa gejala seperti:

  • Bersin-bersin.
  • Hidung berlendir.
  • Sakit kepala.
  • Radang tenggorokan.
  • Batuk-batuk.
  • Hidung tersumbat.
  • Demam.

Jika si kecil masih minum ASI, berikan dalam jumlah yang lebih banyak, beserta air putih hangat atau jus buah (tanpa tambahan gula) sebagai sumber cairan tambahan. Tubuh yang terhidrasi dengan baik akan membantu mengencerkan dahak.

Kemudian, untuk meredakan hidungnya yang tersumbat, ayah-bunda bisa menggunakan obat tetes hidung atau meneteskan air garam steril. Atau, juga bisa menyedot cairan dari hidungnya dengan menggunakan bantuan alat berupa bola karet yang dilekatkan kateter karet lunak atau plastik.

Bila pilek berlangsung lebih dari 10 hari, sebaiknya ayah-bunda segera membawa si kecil ke dokter anak. Pasalnya, ada banyak penyakit pada anak usia dini yang perlu di-treatment dengan baik sejak kecil, seperti asma.

7 Dermatitis Atopik

Terdapat beragam gangguan pada kulit balita dengan penyebab yang berbeda-beda. Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit yang paling umum diidap anak. Penyebabnya adalah alergi, infeksi, atau reaksi iritasi. Si Kecil akan merasa gatal dan kulitnya terlihat kemerahan, pecah, dan mengelupas.

Cara mengatasi masalah kulit ruam meliputi menjaga kebersihan kulit, menghindari pemicu ruam, dan menggunakan krim atau salep yang sesuai.

Referensi

  • https://bebeclub.co.id/artikel/ibu-perlu-tahu/1-tahun/penyakit-umum-pada-balita
  • https://morinaga.id/id/milestone/17-penyakit-pada-balita-yang-paling-umum-dialami

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.