silaturahmi atau bermaaf-maafan di dalam masjid

Salah satu tradisi yang selalu hadir saat Idulfitri yakni Halal-Bihalal. Biasanya Halal-Bihalal atau silaturahmi secara informal dilakukan dengan bersilaturahmi ke rumah tetangga, saudara, dan kerabat. Halal bihalal yang diselenggarakan secara formal juga dilakukan di institusi pekerjaan, kampus, dan lain sebagainya. Para pejabat seperti walikota, gubernur, dll juga menyelenggarakan acara silaturahmi tersebut yang diberi judul “Open House”. Pada acara Halal-Bihalal maupun Open House, tiap orang akan bersalam-salaman dan saling memaafkan. Di masa pandemi yang telah berlalu, open house ditiadakan dan Halal-Bihalal dilakukan secara daring.

Sejarah Munculnya Halal Bihalal

KH Wahab merupakan seorang ulama pendiri Nahdatul Ulama. KH Wahab pada tahun 1948 memperkenalkan istilah Halalbihalal pada Bung Karno sebagai bentuk cara silaturahmi antar-pemimpin politik yang pada saat itu masih memiliki konflik. Atas saran KH Wahab, pada Hari Raya Idul Fitri di tahun 1948, Bung Karno mengundang seluruh tokoh politik untuk datang ke Istana Negara untuk menghadiri silaturahim yang diberi judul ‘Halalbihalal.’ Para tokoh politik akhirnya duduk satu meja.

Do’s Halal Bihalal

  • Luruskan niat. Hadir di Halal Bihalal, keluarga maupun institusi, guna saling memohon maaf, memberi maaf serta menyambung silaturahmi.
  • Ketika dalam situasi santap kuliner, bicarakan topik yang layak dibicarakan. Berikut beberapa contohnya:
    • Dengan keluarga: Hobi/kegiatan baru yang anda atau keluarga coba, destinasi liburan yang sudah/akan dikunjungi, olahraga / kegiatan fisik yang baru dimulai, hiburan: film, musik, dll.
    • Dengan kolega di institusi: kegiatan / acara amal yang baru diikuti, teknologi terbaru, berita terbaru di suatu industri, pengalaman mendapatkan motivasi baru dalam hidup
  • [Pakaian] Usahakan tampil elegan. Pilih pakaian polos atau motif-motif dasar seperti kotak, garis, atau bunga. Gunakan dress, gamis, one set, terusan yang tidak terlalu ketat dengan warna soft atau netral yang cocok dengan suasana bulan syawal.
BACA JUGA  Tradisi Menyambut Ramadhan di Berbagai Negara

Don’ts Halal Bihalal

  • Tidak Menanyakan Hal Sensitif ke Keluarga Besar ketika Lebaran
  • [Pakaian] Hindari pakaian dengan motif terlalu ramai mencolok seperti dress motif abtract. Jangan juga terlalu casual seperti oversize shirt dan jeans atau overall dress. Penampilan seperti ini kurang pas dengan suasana syawalan. Jangan menggunakan alas kaki terbuka (contoh: sandal) ketika menghadiri Open House.

Demikian hal-hal yang layak dilakukan (Do’s) dan tidak pantas dikerjakan (Don’ts) dalam menghadiri acara Halal Bihalal atau Open House.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.