Ayah-bunda, mari kita ajarkan istinja dan niat istinja yang dibaca ketika akan membersihkan dubur (bersuci setelah buang air besar) atau membersihkan kubul (bersuci setelah buang air kecil). Makin dini kita memulai pengajaran tersebut, maka makin awal pula si kecil terbiasa melafalkannya.
Ayah-bunda, ajarkan pula bahwa beristinja lebih utama menggunakan air. Namun, jika dalam kondisi kekeringan maka dapat diganti dengan benda padat speerti batu dan sejenisnya untuk membersihkan kotoran.
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang dari kamu pergi membuang hajat, maka hendaklah membawa serta tiga butir batu untuk beristinja. Sesungguhnya tiga batu itu akan mencukupinya.” (HR Abu Dawud)
Daftar Isi
Niat Istinja yang Benar
Bersuci setelah BAK
نَوَيْتُ الْإِسْتِنْجَاءَ مِنَ الْبَوْلِ
Arab latin: Nawaitul istinjaa’a minal bawli, yang artinya: “Aku niat istinja dari kencing.”
Bersuci setelah BAB
نَوَيْتُ الْإِسْتِنْحَاءَ مِنَ الْغَائِطِ
Arab latin: Nawaitul istinjaa’a minal go’ithi yang artinya: “Aku niat istinja dari buang air besar.”
Doa Sesudah Istinja
اَللّٰهُمَّ حَسِّنْ فَرْجِىْ مِنَ الْفَوَاخِشِ وَظَهِّرْ قَلْبِيْ مِنَ النِّفَاقِ
Arab latin: Allaahumma hashshin farjii minal fawaahisy wathahir qalbii minan nifaaq, yang artinya: “Ya Allah jagalah kemaluanku dari perbuatan keji dan bersihkanlah hatiku dari nifak.”
Bisa juga dengan membaca do’a setelah keluar dari kamar mandi.
Doa Keluar dari Kamar Mandi
“Alhamdulillahilladzi azhaba ‘annil adzaa wa’aafaanii.” Artinya: “Dengan mengharap ampunan-Mu, segala puji milik Allah yang telah menghilangkan kotoran dari badanku dan yang telah menyejahterakan.”
Cara atau Adab Istinja yang Baik
1. Menjauh dari Keramaian
Adab istinja pertama ialah buang hajat di tempat yang tidak banyak orang lain. Hal ini disebutkan dalam hadits riwayat Abu Daud.
“Dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi SAW apabila hendak buang hajat, maka beliau pergi hingga tidak ada seorang pun yang melihatnya.” (HR Abu Daud)
2. Menggunakan Tangan Kiri
Ketika cebok atau istinja dianjurkan menggunakan tangan kiri. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila salah seorang dari kalian minum maka jangan bernafas menyentuh kemaluan dengan tangan kanan, serta jangan mengusap dengan tangan kanan.” (HR Bukhari, Abu Daud, dan An-Nasa’i)
3. Tidak Menghadap Kiblat
Kaum muslimin tidak boleh menghadap kiblat ketika beristinja. Terkait hal ini tercantum dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda:
“Aku bagi kalian seperti seorang ayah. Aku mengajari kalian apabila kalian hendak pergi ke toilet janganlah menghadap kiblat dan jangan membelakanginya, serta jangan bersuci dengan tangan kanan,’ Beliau juga memerintahkan untuk bersuci dengan tiga batu. Beliau melarang bersuci dengan kotoran hewan dan tulang.” (HR Bukhari, Muslim, dan lainnya)
Itulah mengapa di hampir semua masjid dan rumah, kloset diarahkan menghadap utara atau selatan, agar tidak menghadap kiblat – di Indonesia, kiblat mengarah ke sisi barat.
Referensi:
- Adab Buang Hajat susunan M Aqir Haidar
- Fatwa-Fatwa Muallim Taudhihul Adillah Jilid 3 susuna KH. M. Syafi’i Hadzami
- https://rumaysho.com/31940-matan-taqrib-istinjak-dan-adab-buang-hajat.html