ibu dan anak menggunakan laptop

Literasi Digital untuk Anak Prasekolah

“Teknologi tidak akan pernah menggantikan guru yang hebat,
tetapi teknologi di tangan guru hebat akan mengubah sesuatu ke arah yang lebih baik (transformasional) .”
(George Couros)

Digital Native

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan istilah digital native bagi anak-anak yang sudah mengenal media digital sejak lahir. Anak-anak kita yang saat ini berusia prasekolah, tentu saja merupakan digital native. Merupakan tantangan tersendiri bagi kita, digital immigrant – pendatang ke dunia digital – untuk mengasuh dan memberikan edukasi kepada mereka yang notabene sudah digital sejak lahir.

Manfaat gawai digital pada pembelajaran anak usia dini

Gawai-gawai digital memiliki 3 manfaat berikut ini:

  • Sebagai media belajar misalnya penggunaan laptop, komputer, ponsel, kamera pada saat bermain peran (role playing).
  • Sebagai sumber informasi misalnya dengan mengajak anak mencari informasi, mendengarkan lagu, melihat video pembelajaran, atau bermain gim untuk mengenal bentuk geometri, dll.
  • Sebagai alat komunikasi misalnya dengan melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan melakukan panggilan atau konferensi video.

Pengenalan Literasi digital pada anak prasekolah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017) mendefinisikan literasi digital pada anak usia dini sebagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak usia dini dalam menggunakan media digital yang ada di sekitarnya untuk mencari dan memanfaatkan informasi, belajar, bermain, atau mendapatkan hiburan secara sehat dengan pendampingan dari orang dewasa di sekitarnya.

Anak prasekolah perlu melek digital sampai mana? Sampai dengan terpuaskan rasa ingin tahunya – yang tinggi itu – tentang gawai. Karena di rumah dia orang dewasa menggunakan gawai. Gawai memang memiliki fitur-fitur yang memicu tantangan sekaligus keceriaan bagi anak.

BACA JUGA  Merangsang Perkembangan Kognitif Si Kecil Bersama ODOB

Mengenalkan anak tentang kapan dan bagaimana menggunakan gawai justru akan membantu anak untuk menggunakan gawai secara aman (safe).

Speech delay: salah satu risiko akibat gadget

Penggunaan gadget/televisi yang tidak tepat, termasuk di antaranya adalah penggunaan secara individual saja oleh anak usia dini yang bersangkutan, dapat mengambil waktu si anak (dan orang tua) yang seharusnya digunakan untuk pemberian stimulasi/rangsangan. Jadi, gawai dan televisi sebenarnya bukan metode stimulasi yang baik.

Karena gadget tidak dapat melakukan apa yang seharusnya diberikan oleh orang dewasa di sekitar si anak, yaitu membaca dengan suara jelas, mengajak bercakap-cakap, merespon balik terhadap ocehan-ocehan anak dengan kata-kata sederhana, menjawab pertanyaan, atau bernyanyi.

Memang konten audio-video seperti yang disediakan di YouTube maupun aplikasi sejenis, ada yang menyediakan lagu, misalnya. Namun orang tua luput memperhatikan bahwa kebanyakan konten tersebut tidak dalam bahasa ibu si anak, yaitu bahasa Indonesia.

Jika ini yang terjadi, anak akan bingung (confused) karena di rumah mendengar Bahasa Indonesia, tetapi mendengar English dari konten tersebut. Kebingungan akan bahasa dapat menyebabkan terjadinya speech delay.

Alternatifnya adalah konten-konten digital dalam bahasa Indonesia. Namun lagi-lagi belum tentu kontennya sudah sempurna untuk mendampingi perkembangan si anak. Bisa jadi, hanya memuat lagu/audio semata tanpa ada pesan-pesan atau nilai-nilai moral/perilaku baik yang disisipkan. Di sinilah kita butuh peran yang lebih kuat dari orang tua dan sekolah (bila sedang sekolah PAUD/TK).

Peran orang tua dan sekolah: mendampingi dan mengarahkan

Kerjasama yang utuh dari orang tua dan sekolah untuk dapat mendampingi tumbuh kembang anak di usia muda (mulai dari usia prasekolah) ini begitu penting agar menjadi mereka generasi digital yang kreatif dan terampil. Bukan digital native yang bingung dan kehilangan arah karena tanpa pendampingan oleh orang dewasa di sekitar mereka.

BACA JUGA  Cara Jitu Orangtua Maksimalkan Aplikasi Belajar Online untuk Anak di Rumah

Nah, sekarang sudah ada alat bantu untuk para orang tua, agar si kecil bisa mengeksplorasi diri demi tumbuh-kembangnya:

Sahabat Eksplorasi Sejak Dini: tekakita.com

  • Video on Demand: 360 video belajar yang sesuai dengan lembar aktivitas
  • Dibawakan oleh guru bersertifikat dan berpengalaman
  • Disediakan petunjuk penggunaan video dan lembar untuk hybrid learning
  • Masa akses selama 12 bulan

Referensi

Awal Cemerlang adalah platform yang berfokus pada topik parenting & pengasuhan anak usia 2-7 tahun. Kami berharap bisa membantu para ayah-bunda dalam pengasuhan agar si kecil bisa merasakan masa-masa “awal” yang benar-benar “cemerlang”. Lewat website awalcemerlang.com dan social media, kami berbagi tips, cerita, dan info seru lainnya. Follow social media kami di IG @awalcemerlang dan Tiktok @awalcemerlang 😊 Gabung juga di WAG Komunitas Awal Cemerlang.

1 COMMENT

  1. Menarik banget nih dengan adanya kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua untuk terus meningkatkan perkembangan anak di bidang digital. Apalagi sekarang ini pengetahuan digital sangatlah penting.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.